Kamis, 22 Februari 2018

ini dia 5 jenis burung nuri yang ada di Indonesia

5 Jenis Burung Nuri yang Ada DI Indonesia-Burung Nuri adalah salah satu jeis burung paruh bengkok yang ada di dunia,burung nuri mrmiliki warna,ukuran,dan jenis yang beragam.disini saya akan membahas 5 tenis burung nuri yang ada di Indonesia.

1.Nuri Kabare

Pesquet’s Parrot 
Psittrichas fulgidus (Lesson, 1830)
Deskripsi
46 cm. Nuri hitam seukuran gagak, bagian perut, tunggir, dan bercak di sayap merah. Profil khas tubuh tegap, leher panjang, kepala kecil, dan paruhnya relatif sempit, bengkok. Jantan memiliki bintik merah kecil di belakang mata.
Suara
Geraman keras, panjang, parau, tidak berirama, yang dapat didengar dari jarak sangat jauh. Bunyinya mirip kain tebal yang disobek. Nadanya tunggal, berpasangan atau dalam rangkaian. Kadang mungkin diikacaukan dengan jeritan Kakatua koki.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil dari wilayah Indonesia.
Persebaran dan Ras
Terpencar di seluruh P. Papua, terutama di pegunungan (kadang di kaki bukit di dataran rendah yang berdekatan) sampai ketinggian sekitar 1000 m, jarang sampai 2000 m. Diburu di beberapa kawasan.
Tempat Hidup dan Perilaku
Hidup di hutan perbukitan dan kaki gunung, meskipun sesekali dapat ditemui di tipe hutan dataran rendah lain. Biasanya dalam kelompok kecil, memakan buah yang lunak, misalnya buah ara, mangga, dan pandan pemanjat di hutan hujan dan hutan perbukitan. Gaya berjalan melompat-lompat dan merangkak mirip perilaku nuri. Salah satu jenis di P. Papua yang paling terancam punah, rentan terhadap perburuan untuk mendapatkan bulunya.
Status
Daftar merah IUCN : Rentan (VU)
Perdagangan Internasional: Appendix I  
Perlindungan: PP  No. 7/1999
2.Nuri Talaud
Burung Nuri Talaud atau Eos histrio adalah burung endemik pulau-pulau di utara Sulawesi. Burung Nuri Talaud atau Red-and-blue Lory juga menjadi salah satu burung langka dengan status Endangered. Burung paruh bengkok (parrot) dari famili Psittacidae ini terkenal dengan warna bulunya yang mencolok, merah dan biru. Burung Nuri Talaud berkerabat dekat dengan Nuri Maluku (Eos bornea), Nuri Kalung-ungu (Eos squamata), dan Nuri Tanimbar (Eos reticulata).
Nuri Talaud di daerah asalnya lebih kerap disebut sebagai burung Sampiri. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Red-and-blue Lory atau Blue-tailed Lory. Nama ini jelas merujuk pada bulunya yang berwarna merah dan biru mencolok. Nama latin hewanendemik Indonesia ini adalah Eos histrio (Statius Muller, 1776) dengan nama sinonim Eos historio (Statius Muller, 1776).
Burung Nuri Talaud berukuran sekitar 31 cm dengan berat sekitar 150-185 gram. Bulu tubuhnya berwarna mencolok, merah dan biru dengan paduan sedikit warna kehitaman. Warna biru keunguan membentang mulai daerah mahkota, sekitar mata dan telinga, belakang kepala hingga mantel (punggung) bagian atas. Pun pada bagian dadanya. Bulu sayap merah dengan ujung kehitaman. Sedang bulu ekor berwarna ungu atau biru kemerahan. Paruh berwarna jingga terang.
Burung Nuri Talaud (Eos histrio)
Burung Nuri Talaud (Eos histrio) © Berndt Fischer
Hidup secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Hewan diurnal yang lebih banyak beraktifitas di siang hari. Saat malam membentuk kelompok besar di sebuah pohon untuk beristirahat atau yang biasa dikenal sebagai fenomena pohon tidur (roost tree). Suara kicauan burung ini pendek, kasar, berisik, dan mencolok.
Diperkirakan pasangan burung Nuri Talaud (Eos histrio) monogami. Saat berbiak, betina bertelur hingga dua butir. Telur diletakkan dalam sarang yang dibangun dalam lubang di batang pohon besar. Telur akan menetas setelah dierami selama sebulan. Anak burung tinggal dalam sarang hingga belajar terbang pada usia delapan minggu.
Burung langka ini mendiami hutan pamah primer dan hutan perbukitan hingga perkebunan kelapa. Sebagai burung endemik, Nuri Talaud mempunyai daerah sebaran yang terbatas di pulau-pulau kecil di sebelah utara pulau Sulawesi.
Terdapat tiga subspesies burung Nuri Talaud yang diakui. Ketiganya adalah :
  • Eos histrio challengeri Salvadori, 1891; mendiami Pulau Miangas (Sulawesi Utara)
  • Eos histrio talautensis A. B. Meyer & Wiglesworth, 1894; tersebar di Karakelong, Salebabu, dan Kaburuang (Kepulauan Talaud)
  • Eos histrio histrio (P. L. S. Müller, 1776); tersebar mendiami Pulau Sangihe, Pulau Siau dan Pulau Ruang.
Populasi burung Nuri Talaud diperkirakan berkisar antara 5.500 hingga 14.000 individu dewasa. Populasi ini mengalami penurunan yang diakibatkan oleh hilangnya habitat dan penangkapan untuk diperjualbelikan.
Burung Nuri Talaud (Eos histrio)
Burung Nuri Talaud (Eos histrio) © Kris Tindige
Burung Nuri Talaud (Eos histrio)
Burung Nuri Talaud (Eos histrio) © Drägüs
Berdasar penurunan populasi dan ancaman yang terus terjadi, IUCN memasukkan Nuri Talaud (Eos histrio) dalam status konservasi Endangered (Terancam; EN). Sedangkan status perdagangan Internasionalnya adalah CITES Appendix I yang berarti tidak boleh diperdagangkan secara internasional kecuali untuk tujuan khusus (seperti riset). Di Indonesia sendiri, burung endemik langka ini termasuk burung yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999. Baca : Daftar Burung Appendix I CITES.
Meskipun masuk Daftar Merah IUCN sebagai Endangered, termuat sebagai Appendix I CITES, dan dilindungi di Indonesia, nyatanya perburuan burung ini tetap marak. Burung Nuri Talaud kerap ditangkap kemudian diperdagangkan sebagai burung peliharaan, termasuk jual beli hewan online. Padahal Nuri Talaud Burung Endemik Endangered ini sudah benar-benar langka dan mendekati kepunahan.




4.Nuri Dusky (Dusky Lory)

Dusky Lory
Pseudeos fuscata (Blyth, 1858)
Deskripsi
25 cm. Memiliki dua fase warna bulu dengan detil yang bervariasi. Secara umum berwarna coklat/zaitun kelabu; mahkota kuning ; lingkar leher kuning/merah, terkadang memiliki lingkar tambahan pada dada; perut sampai dada bawah kuning atau merah; tunggir putih; penutup sayap bawah coklat dan kuning atau merah; sepasang pita melingkar pada sayap bawah dan tunggir; ekor kuning/zaitun. Paruh jingga gelap. kulit  pada pangkal paruh jingga, mata merah. Remaja: seperti burung dewasa dengan warna kuning atau merah yang lebih banyak pada tubuh bagian bawah; tunggir kuning pucat, paruh coklat/hitam dengan pangkal kuning,  mata kuning/abu-abu.
Suara
Pekikan sangat kuat, parau, mendecit dan menjengkelkan. Khususnya ketika terusik, yang memicu intensitas yang lebih tinggi. Suara panggilan kelompok yang berulang-ulang dan dapat terdengar sampai jarak yang jauh. Terdengar seperti suara Perkici Pelangi, dengan frase yang lebih pendek, lebih keras, bernada lebih meninggi, dan tidak bersambung.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil dari wilayah Indonesia.
Persebaran dan Ras
Di seluruh Papua, termasuk Salawati dan Yapen.
Tempat Hidup dan Perilaku
Menghuni berbagai tipe habitat dari dataran rendah, perbukitan, sampai hutan pegunungan dengan ketinggian tidak lebih dari 1500m. Lebih menyukai tepi hutan yang lembab, hutan sekunder, savana, perkebunan dan beberapa perkampungan yang rimbun. Memakan bunga, buah dan serangga. Menyukai hidup dalam kelompok besar dan sangat berisik. Bersidat nomadik dan sangat bergantung pada ketersediaan pakan. Sering terlihat bertengger bersama dalam kelompok besar.
Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan Internasional: Appendix II, dapat diperdagangkan dengan pengaturan
tertentu.


5.Nuri Bayan

0 komentar:

Posting Komentar